Sekarang disini dan disana. di tempat kamu berada. Sudah jam 01.30 WIB. tidak ada perbedaan. hanya ruang yang berbeda. Kamu pasti sudah terlalap karena banyak sekali kegiatanmu disana. Wajah manismu itu terdapat bunga tidur yang bermekaran..

Tampaknya kamu bermimpi sangat indah..

Sudah lama sekali kita saling mengenal. Dan kebanyakan kita hanya menghabiskan waktu lewat sebuah pesan, dan jarak kita pun hanya sebatas spasi.  kita begitu dekat.

Dan sekarang, ijinkanlah aku untuk tidur, menyusulmu ditempat biasa kita bertemu. di tempat mimpi yag indah, tempat harapan-harapanku untuk menunggu. Banyak sekali yang ingin aku lakukan bersamamu, makan malam romantis, atau sekadar berbincang-bincang di kafe kecil. Mendaki gunung bersama, menyalakan api unggun, melihat sunset dan sunrise, bercerita tentang masa depan. Semuanya. sampai pagi membangunkan kita.

Selamat pagi.. Selamat tidur sayang,,
But, idk u you yet
Gairah hidup untuk menjalani kehidupan lagi ketika mimpi dan harapan hadir untuk berlabuh dalam pikiran.  Yang sebelumnya mata dan pikiran ini seakan awas akan berbagai hal, sehingga muncul acuh terhadap kesempatan yang  datang. Tidak ada yang dapat menggangu, yang terasa nyata hanyalah sebuah mimpi yang ingin diraih. Namun, ketika angan mengawang dalam pikiran, tempat berpijak tergoyang, percaya pun enggan. Hanya tenggelam dalam imajinasi keinginan semata. Hanya lautan imajinasi. Padahal menurutku; mimpi adalah salah satu harapan dan tujuan hidup, bukan hanya sekedar pencapain semata. Ku akui perjalanan kesana (baca: pencapain) sangatlah panjang, butuh yang namanya proses untuk menjemputnya hingga menggamnya erat-erat.

Berbahaya, bagi aku yang masih tergoyah oleh keadaan. Terombang ambing. Bila pondasi dan tiang belum terbangun dan tertancap secara kuat, hanya dengan angin sepoi datang, runtuhlah itu, kepercayaan pun runtuh begitu saja. Belum lagi masalah-masalah menghampiri, ah, semangat pun mengendur begitu saja. Semangat untuk melawan pun terhanyut oleh kenyataan yang pahit. Oleh karena itu, Aku dan kalian tak jarang menyerah di tengah jalan dan meninggalkan niat untuk dapat merealisasikan angan. Hanya sebuah angan.

Pertamanya pasti sulit, itu pasti. Belum lagi kepercayaan yang belum didapatkan, butuh perjuangan, butuh ketabahan hati..

Aku akan paksakan diriku untuk berkembang supaya dapat menjadi manusia yang layak mendapatkan mimpiku tersebut.. Aku akan nikmati prosesnya.
"Gravitation is not responsible for people falling in love." - Albert Einstein
Mungkin ada benarnya kata Einstein itu. Gravitasi tak jadi penyebab orang yang jatuh cinta. 

Bahkan ketika kita berada di Bulan sekalipun, tapi aku tetap jatuh cinta kepadamu.

Membayangkan kita duduk di Bulan, melihat meteor saling berkejar-kejaran, bintang-bintang yang berkilau nan indah, melihat Mars dengan warna merahya. melihat cincin dari planet yang jauh. Saturnus. dan nabula yang mengelilingi Jupiter.

Eta Carinae (Carina Nebula), si bintang kembar yang telah membelah. Yang satu menjadi planet-planet kecil, dan yang satunya menjadi bintang raksasa. Kita berlama-lama berada di Bulan, memandang galaksi yang penuh warna. kita berpeggangan tangan. Aku pegang erat tanganmu, karena ada sesuatu hal yang ku takuti..

Tiba-tiba ada lubang di langit yang perlu tumbal. Warnanya hitam, dalam, seperti dendam. Lubang itu menghisap segalanya, bahkan cinta, cita dan asa ku kepadamu. Aku terhisap ke dalamnya.

Engkau hanya melihat dari jauh. Bungkam.Tak tahu. Bahkan walaupun aku terjerumus jauh ke dalam lubang hitam itu, di luar cakrawalamu, tanpa sepenglihatanmu. dari mata indahmu.

Aku akan tetap jatuh cinta kepadamu,
l8ve